150 Contoh Karmina Terbaru 2021
Assalamulaikum..
Dikemsempatan kali ini, mimin akan membagi 150 contoh Karmina bikinan anak-anak Jaman Now, Terbaru di tahun 2021. Namun sebelum masuk ke contoh, pasti banyak yang belum tahu KARMINA kan? Nama yg cantik,
bukan sekedar nama, tapi Karmina ini adalah jenis pantun singkat.
Teman-teman pasti tau karakter Jarjit di film upin-ipin kan? Nah, Si Jarjit ini suka sekali membuat pantu singkat atau disebut Karmina. Karmina ini memiliki sajaK a-a.
Terus, Bedanya Karmina dengan Gurindam, apa?
Bedanya, Kalau Gurindam memang 2 bait, biasanya dibuat 4 baris, dengan rima a-a-a-a berisi nasihat. Baris pertama masalah, baris kedua solusi. Kalau Karmina bisa bebas, bukan hanya nasehat dan hanya 2
baris saja.
Karmina biasanya berisi hal-hal yang bisa mengocok perut.
Berikut 150 Contoh Karmina Terbaru tahun 2021 yang diambil dari group Tinta Emas.
- Plak plak geplak
Kenapa matamu terbelalak? - Buah mangga dimakan rayap,
Jalan ramai padat merayap. - Jeruk purut dikotak-katik,
Jangan cemberut nanti tak cantik - Merah biru kuning hijau,
WA tak dibalas hatiku galau. - Pret kecepret,
Tai lintung kena jepret... - Bola bulat loncat-loncat,
Jangan sampai kena cat. - Anak landak mengurung diri,
Perutku buncit karna pandemi. - Buah jambe jeruk
purut,
Muka jelek karena keriput. - Balik papan ada karavan,
saya tampan gak ada lawan. - Wajah cantik gigi gingsul,
Sungguh malang banyak bisul! - Mata bulat pipi metonggol,
Wajah bulat kayak pentol. - Jalan sendal-sendul,
Pantat besar, katanya suka bergaul. - Klenteng cantik namanya Pagoda,
Neng cantik jangan kau goda. - Si Bolang mendaki pelangi,
Wow Pak Yudi produktif sekali. - Corat-coret benang kusut,
Tidak paham tapi manggut-manggut.. - Wajahmu senda sendu,
Kalau dicubit bikin merindu. - Ismutia bersungut sungut,
Ismutia takut dipagut. - Adik menangis sambil tiduran,
Adik memang manis tapi sayang banyak biduran. - Cak Kartolo pelawak seksi,
Jaman sak iki, tinggal ngi-ngi... - Ismutia mati muda,
Lagi pula takut sama duda. - Hai kekasih cantikku,
Apa tidak merindukanku. - Perut gendut mata sayu,
Kamu cemberut buatku layu. - Elok parasnya bagai berlian,
Pantun Karmina asyik nian. - Perut sakit bukan melilit,
Itu gegara ismutia yang cubit. - Engkau bidadari terakhir,
Sudah kutinggal ngacir... - Oalah pakne-pakne sudah tua kepolah wae,
Ben mbokne, dari pada awe-awe. - Sambal lado nikmat rasanya,
Uda Rikardo banyak jasanya. - Guling guling gelinjang,
Alamakjang si Ujang! - Mbok jarik ireng,
Diam saja sampai kereng. - Mas Pril Ki Ageng Seno
Diam, le jangan sembrono. - Buah markisa dalam keranjang
Aduh Mariska ilmunya segudang. - Indung indung kepala lindung,
Kalo naksir jangan tanggung. - Pakai masker kalau mau bersin,
Pak tua lari takut divaksin. - Teh mariska, cantik aduhai,
Siapa ya, yang punya saat ini... - Tak punya uang Gitar kujual,
Abangku sayang pintar membual. - Naik sepeda angin goal-geol,
Terlihat kayak pantat, megal-megol... - Dari Jogja ke ujung Pandang,
Mau dipinang kok menghilang - Jalan kaki ke Cimahi,
Kenapa Bang Ricki dari tadi haha hihi. - Tangung tanggung jadi segunung,
Pa pril murung karena dirundung mendung. - Kancil lari cepat, berhenti kencing,
Gajah mlogo, kurang ajar Cing! - Berebut kursi itu mudah,
Berebut nulis pantun, wah indah. - Tulis tulis terus berayun,
Eeeh ini pantun jadi ngelantur. - Aulia jaman dulu sering disebut,
Kenapa semrawut? - Masa kecilnya sungguh berseri,
Semrawut yang indah ya di Tinta Emas Negeri. - Ayo semua pegang jempol,
Sudah diangkat pol!!! - Riang gembira naik bianglala,
Corona itu takut sama orang gila. - Hidungmu pesek ke dalam,
Cintaku semakin dalam. - Mata berkaca dahi berkerut,
Baca karmina sampai sakit perut. - Dirimu pujaan hatiku,
Sampai kapanpun kurindu. - Bebulu aduhai disaat malam,
Aku malu Duhai sang pencipta semesta alam. - Ricky itu bukannya pelit,
Tapi karena gada duit. - Jalanmu lenggang kangkung,
Dilihat dari jauh, seperti mekangkang-mengungkung. - Mas Pril ketawa-ketiwi,
Kayak remaja masa kini. - Dinda sayang dinda kutimang,
Tetap saja pancing dengan uang. - Ada udang di balik batu,
Aku sayang sama Tinta Emasku. - Rambutmu hitam di masa kini,
Besok kita buat janji. - Duhai kekasih di laut biru,
Tetaplah merindu hanya untukku. - Putih rambut memutih,
Sampai jumpa di mimpi putih... - Aduh duhai wanita perindu,
Selalu ada di hatiku. - Satu dua tiga dan empat,
Sayang, mengapa wajahmu terlipat. - Kalau sudah cinta, Gunung pun kubalik,
Asal jangan bolak balik. - Ada uang Neng kugendong,
Tak ada uang gantian, abang yang digendong. - Senyummu tipis merona,
Didekati malah meronta. - Tiap minggu diajak pergi berkencan,
Tapi sayang ternyata hanya selingkuhan. - Selingkuhan membawa bahagia,
Siapa ya, yang sering tergila-gila? - Kau bilang cinta padaku,
Tapi kenapa masih diam terpaku. - Matamu sayu gemerlap,
Membuat hatiku terlelap. - Itik berjalan miring seperti kepiting,
Aduhai, mengetik karmina jariku keriting. - Beli jajan di pasar Turi,
Ingin kencan tapi ingat istri. - Cumbu rayu perayu,
Maaf diriku terlalu ayu. - Badanmu semampai,
Terbawa dalam mimpi. - Jangan pergi bawa parang,
Hadirmu buat hariku terang. - Jalan tujuh, Jalin Penjajah,
Jangan selingkuh, Halalin ajah. - Kàu bilang tak rindu aku,
Diam diam tatapanmu merayu. - Ingin jujur agar kau tak galau,
Tapi tatapan ayahmu bagai harimau. - Hari masih terang,
Aulia sudah berang-berang. - Hatimu sangat baik hati,
Menyakitiku, bawakan belati. - Bibirmu komat-kamit,
Kayak dukun mau pamit. - Ban swallow bocor halus,
Rupanya dia ingin mengelus! - Lelah aku karena dirimu
Sampai kapan, aku melayanimu... - Swallow mereknya sendal,
Kamu slow aku yang kendal. - Siapa suruh datang Jakarta.
Nanti malah jadi Tarzan kota. - Kau bilang aku tampan kayak bangsawan,
Tak tau kau aku sariawan. - Aduh bapak masa kini,
Sudah tua suka basa-basi. - Aku kok ketawa sendiri,
Apa sudah gila hari ini? - Elena Si Ratu Avalor,
Aku terlena kamu yang molor. - Aku merokok gudang garam surya,
Siapa yang mau bercinta dengan saya? - Aku blasteran kamu balungan,
Aku dasteran kamu sarungan. - Panas terik tetiba mendung,
Sesama tetua jangan merundung. - Bocor halus dibawa ke tukang tambal ban,
Ingin mengelus tak punya keberanian. - Kau bilang setia kawan,
Mengapa masih makan tulang kawan. - Tukang tambal ban, sebar paku
Kalau kena, tahu rasa lu! - Jujur saja aku rindu,
Sayang masih malu malu. - Bantal di peraduan,
Kapan kita berduaan? - Sekali kutebar rindu,
Pastikan diajak tidur melulu. - Bulan di pagar bintang,
Diriku membuatmu mabuk kepayang! - Dia sudah tergila-gila,
Biarkan saja, aku penggantinya. - Dari Tebet ke Pondok Cina
Mikir kamu buat aku gila! - Kupu-kupu gajah-gajah,
Ketipu mau ajah. - Kalau aku sudah menolak,
Apa kau masih bisa mengelak. - Duit merah terlihat jelas,
Duit tak terhingga semakin bablas. - Kalau korupsi, meski berdasi
Tetap saja bau terasi! - Sudah vaksin kedua tetap kena Corona,
Meski sudah tua tetap harus tebar pesona. - Bokong besar pantat merah,
Korupsinya bikin marah! - Calon mertua ketus, jangan terkejut,
Belum seratus, ayo lanjut! - Para pejabat senang berlari,
Larinya sambil ketawa-ketiwi. - Bangun kesiangan grasak-grusuk,
Parfum koruptor baunya busuk. - Ada uang silahkan datang,
Pak Mentri datang membawa kelewang. - Beli Rujak Ikan basi,
Lebih baik tak makan daripada makan hasil korupsi. - Uang berhamburan tak tahan,
Ambil banyak selalu ketahuan. - Uang korupsi uang tak halal,
Bikin susah menjelang ajal. - Bersembunyi bagai tikus,
Ketahuan akan diringkus. - Tobat sementara
di lidah,
Tidak ketahuan menjadi bedebah. - Goyang dombret para pencopet,
Koruptor lengket bak babi ngepet. - Ganyang manusia serakah,
Jangan sampai kalah. - Timang timang anak durjana,
Koruptor nekat masuk neraka. - Otak udang di kepala,
Ngapain hidup bila tidak mencari pahala? - Beras kencur sambal terasi,
Karir hancur karna korupsi. - Tanah surga menggoda perampok,
Harus ditendang biar kapok! - Anak babi genjik namanya,
Ketahuan korupsi harus binasa. - Besar kecil sama saja Pak Yi,
Mulai belajar korupsi. - Duhai kawan janganlah korupsi,
Nanti berakhir di terali besi. - Anak rusa main ke bawah,
Lawan koruptor kepalang basah. - Si maling ayam nyawa melayang,
Kenapa koruptor bebas melenggang? - Janji berulang sebatas bayar,
Larikan uang bermilyar-milyar. - Kok senang uang milik rakyat,
Enak sih, gurih dan lezat. - Montir motor membuka pentil,
Sipir koruptor harus dimartil. - Didik anak berpayah payah,
Asal jangan uang menjarah. - Rakyat rungsing kelaparan,
Pejabat maling berkeliaran. - Nasi jagung ikan asin,
Koruptor kaya rakyat miskin. - Jangan merayu membawa Mersi,
Jika uangnya hasil korupsi. - Belajar karmina di lapak Tinta Emas Negeri,
Jangan terlena koruptor masih tampak wara-wiri. - Kulaporkan jika main mata,
Tenang nanti, dibagi sama rata. - Misi permisi saya mau lewat,
Ayo mari sini koruptor kita sikat! - Pergi ke Cina naik sepeda motor,
Tiada yang lebih hina selain koruptor. - Lantai Kotor Kayu dipalu,
wahai Koruptor tidakkah kau malu?! - Gelisah periuk belanga,
Santapan koruptor bikin ternganga. - Sudah lelah kepalaku,
Gara-gara korupsi membuat pilu. - Sejumput hasil korupsi,
Tetap membuat banyak yang mati! - Air bersih di lautan,
Koruptor semakin lupa daratan. - Kue astor Keju edam,
He Koruptor kau harus siap dipalu gadam! - Korupsi kecil-kecil,
Walaupun sedikit, ngrencil! - Korupsi terlalu banyak, rumah mewah,
Ketahuan dicaplok anti rasuah. - Holopis kuntul baris,
Tertangkap KPK, koruptor menangis. - Tuyul kecil pakai kancot,
KPK datang, jangan banyak bacot! - Ayolah, Pak KPK sabar dikit,
Macam-macam saya gigit! - Gali lubang pakai excavator
Negara berutang ulah koruptor... - Terlihat bergengsi dan
berdasi,
Padahal mersi hasil korupsi. - Selfie lagi selfie lagi,
Masih mau naik lagi? - Mana di mana koruptor di mana,
Ketangkap dia, kita sita bini muda..
Jangan lupa baca juga arikel mimin yang lainnya. Terimakasih