RANGKUMAN MATERI TENTANG PUISI

RANGKUMAN MATERI 

PUISI

Puisi ๐Ÿ‘‰salah satu jenis karya sastra yang bentuknya berupa untaian bait. Berdasarkan  periodesasi, puisi terbagi menjadi 3 (Sari Sastra Indonesia, Intan Pariwara, 1987)yaitu: puisi lama. puisi baru, puisi modern  

Puisi Lama ๐Ÿ‘‰ puisi yang masih terikat aturan rima, mendapat banyak pengaruh dari luar. contoh puisi lama: pantun, karmina, syair, gurindam. pantun dan karmina adalah sejenis puisi melayu dengan rima teratur A-B-A-B. 2 baris pertama berupa sampiran, 2 baris berikutnya adalah isi. Sementara karmina adalah sejenis pantun kilat, berisi 2 baris; larik pertama berupa sampiran, larik kedua isi. Syair merupakan puisi berima penuh A-A-A-A dan mendapat pengaruh dari Arab. Gurindam adalah puisi lama yang biasanya terdiri dari 12 bait, berisi nasihat agama. Gurindam paling terkenal yakni Gurindam 12 karya Raja Ali Haji. 

Puisi Baru ๐Ÿ‘‰ puisi yang aturan persajakannya tidak seketat puisi lama, namun masih memperhatikan jumlah baris. Puisi baru dinamakan berdasarkan jumlah baris dalam tiap bait, namun tidak ada keharusan berisi sampiran sekian dan isi sekian, rata-rata puisi baru berupa isi tanpa sampiran. Contoh puisi baru:

๐Ÿ‘‰ Distikon (puisi 2 seuntai)

 ๐Ÿ‘‰Terzina (puisi 3 seuntai)

๐Ÿ‘‰Kuatrin (puisi 4 seuntai)

๐Ÿ‘‰Quin (puisi 5 seuntai)

๐Ÿ‘‰Sektet (puisi 6 seuntai)

๐Ÿ‘‰Septima (puisi 7 seuntai)

๐Ÿ‘‰Oktavo (puisi 8 seuntai)

Soneta (puisi 14 baris/ seuntai, berasal dari Italia dan Inggris). Khusus Soneta, masih menetapkan aturan rima. Pada Soneta Italia rimanya adalah ABBA ABBA CDC DCD, sementara Soneta Shakespeare (Inggris) berima ABBA CDCD EFEF GG. Soneta Italia inilah yg dibawa ke Indonesia pada awal abad ke-19 oleh Moh Yamin (Bapak Soneta Indonesia). Soneta Italia 14 baris dibagi dalam 4 bait, 2 bait pertama berupa Kuatrin, 2 bait berikutnya adalah Terzina. Sementara pada Soneta Inggris,  3 bait awal adalah Kuatrin, 1 bait terakhir berupa Distikon atau penutup sajak.

Puisi Modern ๐Ÿ‘‰ adalah puisi yang lahir setelah Indonesia merdeka. Puisi modern tidak lagi terikat pada aturan rima, namun puisi modern punya banyak ragam dalam teknik penulisan/ tipografinya. Pelopor puisi modern Indonesia adalah Chairil Anwar, yang mana puisinya yang berjudul "Aku" (diterjemahkan ke dalam 14 bahasa asing) berhasil menjadi pendobrak di masa itu. Ada lagi puisi-puisi nyentrik karya Sutardji Calzoum Bachri (sastrawan angkatan 70) seperti salah satu judul puisinya "Pot". Puisi bergenre sosial karya Taufik Ismail, puisi dramatik ala Rendra, atau puisi ekspresif milik Sapardi Djoko Damono.

Unsur-unsur pembangun pada puisi 

1. tema ๐Ÿ‘‰ contoh puisi Aku karya Chairil Anwar bertema perjuanga

2. amanat ๐Ÿ‘‰ pesan pengarang yang tersirat dalam puisi

3. majas / gaya bahasa ๐Ÿ‘‰ ada cukup banyak majas dalam puisi. Salah satunya repetisi, paralelisme, anafora, epifora (majas pengulangan). Personifikasi, metafora, hiperbola merupakan majas perbandingan dalam puisi. Contoh :  menggelayut rindu di hatiku (majas personifikasi)

4. pencitraan ๐Ÿ‘‰ hal tersurat yang didapat dari puisi berdasar lima indera.

Pencitraan penglihatan : birunya langit sebiru hatiku

pencitraan pendengaran : semilir suara angin membuyarkan lamunanku

pencitraan perasaan : sunyi sepi menyusuri hatimu

pencitraan perabaan: pada bebatuan yang bergeronjal itu cintaku kandas

pencitraan penciuman : aroma melati ditasbihkan pagi ini pada akad suci dirimu dan dirinya

5. tipografi  ๐Ÿ‘‰  teknik penulisan pada puisi yang mengutamakan estetika bentuk